
Penyerang Iran, Mehdi Taremi, merayakan golnya ke gawang Suriah di babak 16 besar Piala Asia 2023 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Rabu (31/01/2024) malam WIB. (c) AP Photo/Aijaz Rahi
Bola.net – Timnas Iran telah memastikan tiket ke Piala Dunia 2026. Namun, kepastian keikutsertaan mereka di ajang sepak bola terbesar dunia tersebut kini berada dalam bayang-bayang ketidakjelasan, menanti keputusan resmi dari FIFA.
Ancaman tersebut bukan datang dari performa mereka di atas lapangan, melainkan dari eskalasi konflik geopolitik yang melibatkan Israel, serta hubungan yang tidak harmonis antara Iran dan Amerika Serikat, salah satu dari tiga tuan rumah Piala Dunia 2026.
Sebagaimana diketahui, hubungan antara Iran dan Israel telah lama diliputi ketegangan. Kedua negara kerap terlibat saling serang. Ketegangan kembali meningkat baru-baru ini dan belum ada tanda-tanda situasi bakal membaik dalam waktu dekat.
Situasi ini harusnya menjadi perhatian serius bagi FIFA, apalagi Amerika Serikat adalah tuan rumah utama bersama Kanada dan Meksiko. Iran kemungkinan besar akan dijadwalkan bermain di wilayah AS, yang bisa memunculkan berbagai persoalan, mulai dari politik hingga keamanan.
Ancaman Sanksi dari FIFA
Penyerang Iran, Mehdi Taremi, merayakan golnya ke gawang Suriah di babak 16 besar Piala Asia 2023 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Rabu (31/01/2024) malam WIB. (c) AP Photo/Aijaz Rahi
FIFA sendiri memiliki rekam jejak dalam menjatuhkan sanksi kepada negara peserta karena alasan di luar teknis. Contohnya adalah Rusia yang dilarang berpartisipasi dalam seluruh ajang FIFA dan UEFA sejak menginvasi Ukraina pada 2022.
Kasus serupa juga pernah menimpa Kongo karena intervensi pemerintah terhadap federasi sepak bola nasionalnya. Bahkan negara-negara lain seperti Eritrea, Jerman, Jepang, hingga Meksiko pun pernah absen dari ajang Piala Dunia karena alasan non-teknis.
Situasi Iran tak kalah kompleks. Selain konflik terbuka dengan Israel, hubungan mereka dengan Amerika Serikat juga memburuk. Kedua negara memiliki sejarah panjang konflik politik, dan ketegangan kembali memuncak menyusul sejumlah insiden militer di kawasan Timur Tengah.
Masalah Visa dan Keamanan
Alireza Jahanbakhsh usai mencetak gol lewat penalti dalam laga perempat final Piala Asia 2023 antara Iran vs Jepang, Sabtu (3/2/2024). (c) AP Photo/Aijaz Rahi
Selain potensi sanksi dari FIFA, Iran juga menghadapi persoalan administratif dan keamanan yang tidak kalah serius. Mengutip laporan Reuters, Iran termasuk dalam daftar negara yang dikenakan larangan visa penuh oleh Amerika Serikat, mengacu pada kebijakan imigrasi yang diterapkan pada masa pemerintahan Donald Trump.
Dengan pembatasan tersebut, para pemain, pelatih, hingga pendukung timnas Iran kemungkinan besar akan mengalami kesulitan mendapatkan visa untuk memasuki wilayah Amerika Serikat. Ini menjadi tantangan nyata jika jadwal pertandingan mereka berlangsung di negara tersebut.
Dari seluruh jadwal yang tersedia, hanya satu posisi di Grup A—unggulan ketiga—yang memungkinkan semua pertandingan fase grup digelar di luar wilayah Amerika Serikat, yakni di Meksiko. Namun, jika Iran berhasil melaju ke babak gugur, kemungkinan besar mereka tetap harus bertanding di tanah Amerika.
FIFA Dihadapkan pada Pilihan Sulit
Markas FIFA di Zurich, Swiss. (c) AP Photo/Martin Meissner
FIFA kini berada dalam posisi dilematis. Di satu sisi, prinsip non-diskriminasi dan meritokrasi dalam olahraga perlu dijaga. Iran telah lolos ke Piala Dunia 2026 secara sah melalui jalur kualifikasi.
Namun di sisi lain, dinamika geopolitik yang kian memanas bisa menimbulkan risiko keamanan dan logistik, terutama jika Iran harus bermain di Amerika Serikat.
Apakah FIFA akan mencari solusi kompromi agar Iran tetap bisa tampil tanpa harus bermain di wilayah AS? Jawabannya masih menunggu waktu. Yang jelas, Piala Dunia 2026 berpotensi tidak hanya menghadirkan drama di atas lapangan, tetapi juga dinamika sengit di ranah diplomasi internasional.