WTOBET – Ujian Berat Thomas Tuchel: Selamatkan Timnas Inggris dalam 14 Laga Menuju Piala Dunia?

    Ujian Berat Thomas Tuchel: Selamatkan Timnas Inggris dalam 14 Laga Menuju Piala Dunia?

    Pelatih Inggris, Thomas Tuchel memberikan instruksi kepada Declan Rice dan Anthony Gordon pada laga melawan Andorra di Kualifikasi Piala Dunia 2026. (c) AP Photo/Joan Monfort

    Bola.net – Tekanan mulai menghimpit Thomas Tuchel setelah dua laga internasional Inggris yang membosankan. Kekalahan dari Senegal menambah daftar keraguan terhadap masa depan sang pelatih Jerman.

    Meskipun baru bekerja enam bulan, sorotan terhadap Tuchel sudah sangat tajam. Ia kini harus menghadapi kenyataan bahwa waktu, ekspektasi, dan struktur tim nasional adalah tantangan berbeda dari klub.

    Dengan waktu persiapan menuju Piala Dunia hanya setahun, pertanyaan besar muncul: apakah Tuchel bisa menyelamatkan proyeknya, atau justru proyek ini sejak awal tidak layak dijalankan?


    1 dari 6 halaman

    Awal Terseok, Proyek Tuchel Dipertanyakan

    Inggris kalah 1-3 dari Senegal dalam laga persahabatan yang seharusnya menjadi uji coba strategis. Namun, penampilan yang datar dan tidak terorganisir membuat atmosfer di City Ground berubah muram.

    Tidak hanya kecewa, para penggemar bahkan meneriakkan “Tuchel Out” saat pelatih meninggalkan lapangan. Gestur hormat pemain kepada penonton pun terasa dingin dan terburu-buru.

    Ini bukan hanya soal kalah dari tim peringkat 19 FIFA. Ini tentang bagaimana Tuchel belum menunjukkan arah jelas sejak mengambil alih skuad nasional.

    2 dari 6 halaman

    Kontrak Singkat, Harapan Besar

    Kontrak Singkat, Harapan Besar

    Para pemain Inggris setelah laga melawan Andorra di RCDE Stadium, Barcelona, Spanyol. (c) AP Photo/Joan Monfort

    Tuchel datang dengan kontrak 18 bulan, durasi yang tidak umum untuk pelatih timnas.

    Ia menyebut ini sebagai eksperimen yang bisa menggairahkannya dan membantu fokus jangka pendek. Namun, justru kontrak pendek ini bisa jadi bumerang. Kesalahan kecil membesar karena waktu untuk memperbaiki sangat terbatas.

    Dalam 14 laga yang tersedia hingga Piala Dunia, Tuchel dituntut menciptakan identitas baru, menyingkirkan bayang-bayang Gareth Southgate, dan menghasilkan hasil nyata.

    3 dari 6 halaman

    Saatnya Ucapkan Terima Kasih ke Generasi Lama?

    Salah satu masalah Tuchel adalah ketergantungannya pada pemain senior yang mulai menurun. Jordan Henderson, misalnya, kembali ke tim setelah sebelumnya dicoret oleh Southgate.

    Padahal di lini tengah sudah ada Rice dan Bellingham, ditambah opsi muda seperti Gallagher dan Adam Wharton. Henderson kini lebih menjadi simbol masa lalu ketimbang solusi masa kini.

    Keputusan memainkan Henderson di laga melawan Andorra tampak lebih sentimental ketimbang strategis.

    4 dari 6 halaman

    Kyle Walker: Legenda yang Kehabisan Waktu

    Kyle Walker: Legenda yang Kehabisan Waktu

    Bek AC Milan Kyle Walker berusaha melindungi bola dari pemain Feyenoord, Gijs Smal, di Liga Champions 2024/25, Kamis (20/2/2025). (c) AP Photo/Luca Bruno

    Kyle Walker menjadi sorotan tajam usai tampil buruk melawan Senegal. Ia terlambat menutup ruang saat Ismaila Sarr mencetak gol pembuka.

    Penampilan lamban Walker memicu kritik dari pundit seperti Roy Keane yang menyebutnya “malas”. Namun, masalah utamanya adalah kecepatan yang mulai hilang karena usia.

    Dengan status pinjaman ke Milan dan absen dari skuad Manchester City di Club World Cup, Walker tampak bukan lagi pilihan utama. Meskipun Tuchel masih membelanya secara terbuka.

    5 dari 6 halaman

    Pilihan Bek Kanan Masih Banyak, Tapi Belum Pasti

    Masalahnya, mengganti Walker bukan hal mudah. Reece James kerap cedera, Trent Alexander-Arnold belum konsisten di level internasional, dan Tino Livramento masih mentah.

    Ben White sempat jadi opsi, tapi memilih tidak bermain untuk timnas. Namun secara teknis, Inggris masih punya cukup stok di posisi itu.

    Artinya, mempertahankan Walker bukan karena tidak ada pilihan. Melainkan karena Tuchel belum berani mengambil risiko besar di awal masa jabatannya.

    6 dari 6 halaman

    Masih Ada Waktu, Tapi Tidak Banyak

    Inggris baru akan bermain lagi dalam tiga bulan, melawan Andorra dan Serbia. Itu memberi Tuchel jeda penting untuk refleksi dan perbaikan.

    Namun waktu terus berjalan. Hanya lima bulan tersisa hingga akhir kualifikasi, dan satu tahun penuh sebelum Piala Dunia.

    Inilah hasil dari keputusan FA dan Tuchel sendiri—menerima proyek besar dengan waktu sempit. Jika perubahan tidak segera datang, kritik publik bisa berubah menjadi keputusan drastis.

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *