
Aksi bomber Timnas Norwegia, Erling Haaland, di laga lawan Timnas Italia di Ullevaal Stadion, Sabtu (07/06/2025). (c) Cornelius Poppe/NTB via AP Photo
Bola.net – Timnas Italia akan kembali ke lapangan dengan misi berat saat menjamu Timnas Moldova pada laga kedua mereka di Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa. Pertandingan ini digelar di Mapei Stadium, Reggio Emilia, Selasa, 10 Juni 2025 pukul 01.45 WIB. Setelah kekalahan menyakitkan dari Norwegia, laga ini menjadi peluang penting untuk menata ulang langkah.
Gli Azzurri kalah telak 0-3 dari Norwegia pada laga pertamanya. Kekalahan itu menciptakan bayang-bayang kegagalan seperti yang sudah dua kali mereka alami sebelumnya. Luciano Spalletti kini berada di bawah sorotan tajam publik dan media.
Dengan hanya satu laga dimainkan, Italia sudah tertinggal sembilan poin dari Norwegia yang memuncaki klasemen. Walau Norwegia telah memainkan dua laga lebih banyak, defisit itu tetap terasa berat. Kemenangan atas Moldova tak lagi bisa ditawar jika Italia ingin menjaga asa lolos otomatis.
Italia: Dari Dominasi Kosong ke Efektivitas Nyata
Saat menghadapi Norwegia, Italia memang memegang kendali permainan. Namun, dominasi itu tak berbuah banyak—hanya satu tembakan tepat sasaran tercatat, itu pun lewat sundulan Lorenzo Lucca di menit akhir. Efektivitas menjadi kelemahan paling kentara dari performa Gli Azzurri.
Pertahanan juga menjadi titik lemah yang terbuka lebar. Diego Coppola, yang menjalani debut di lini belakang, tampak gugup dan sering kehilangan posisi. Untuk laga kontra Moldova, Spalletti diperkirakan akan merotasi sejumlah pemain untuk mencari keseimbangan baru.
Formasi 3-5-2 kemungkinan tetap dipertahankan. Namun, nama-nama seperti Andrea Cambiaso, Samuele Ricci, dan Davide Frattesi berpeluang tampil sejak menit awal. Dengan beberapa pemain cedera, rotasi bukan hanya opsi, tapi keharusan.
Luka Lama Italia yang Belum Sembuh
Italia sudah terlalu akrab dengan mimpi buruk gagal tampil di Piala Dunia. Setelah tampil di Brasil 2014, mereka absen dua edisi berturut-turut karena kegagalan di babak playoff. Ingatan itu belum pudar dan kini kembali menghantui para pemain serta staf.
Kekalahan dari Norwegia datang tak lama setelah Italia gagal bersinar di Euro 2024 dan UEFA Nations League. Spalletti bahkan dikabarkan akan bertemu federasi pascalaga lawan Moldova, sebuah isyarat bahwa tekanan internal sudah memuncak.
Mapei Stadium kini menjadi tempat yang sangat menentukan. Selain wajib menang, Italia juga harus tampil meyakinkan untuk menenangkan publik dan ruang ganti. Jika tidak, tekanan bisa berubah menjadi krisis besar.
Moldova: Kuda Hitam yang Bisa Menggigit
Di atas kertas, Italia jelas unggul segalanya dari Moldova. Empat pertemuan di ajang kualifikasi sebelumnya selalu berakhir kemenangan, termasuk skor telak 6-0 di laga uji coba lima tahun lalu. Namun, Italia tak boleh terpeleset karena terlalu percaya diri.
Moldova datang ke laga ini dengan performa buruk. Mereka kalah dari Norwegia dan Estonia, serta gagal menang lawan Gibraltar dan Polandia dalam dua laga terakhir. Namun, sejarah membuktikan, Moldova bisa menyulitkan saat lawan lengah—Polandia pernah merasakannya di kualifikasi Euro 2024.
Tekanan besar di kubu tuan rumah bisa jadi celah yang dimanfaatkan Moldova. Jika Italia kembali tampil di bawah standar, skenario mimpi buruk bisa terulang. Moldova memang underdog, tapi bukan tanpa taring.
Rotasi dan Respons yang Dinanti
Luciano Spalletti akan menghadapi dilema dalam menyusun susunan pemain. Moise Kean, Manuel Locatelli, dan Riccardo Calafiori dipastikan absen karena cedera. Sementara itu, Francesco Acerbi menolak pemanggilan karena alasan personal.
Dengan sumber daya terbatas, Spalletti dituntut kreatif meracik kombinasi baru. Fokusnya adalah memperbaiki koordinasi lini belakang dan mempertajam serangan. Donnarumma masih jadi pilihan utama di bawah mistar, tapi siapa yang jadi pelindungnya masih teka-teki.
Di pihak Moldova, absennya Maxim Cojocaru karena kartu merah membuat sayap mereka pincang. Namun, munculnya Sergiu Perciun dan konsistensi Ion Nicolaescu bisa jadi tumpuan. Dukungan dari Mihail Caimacov di lini tengah juga tak bisa dianggap remeh.
Reggio Emilia: Titik Balik atau Tambahan Luka?
Italia tak punya banyak waktu untuk menyesali kekalahan. Jalan menuju Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada sudah menantang sejak awal. Laga lawan Moldova harus dijadikan titik balik, bukan sekadar laga pengumpulan poin.
Kemenangan akan memperbaiki atmosfer tim dan meredam tekanan eksternal. Sebaliknya, hasil imbang atau kekalahan bisa menjadi awal dari kekacauan besar. Masa depan Spalletti, kepercayaan publik, dan mental pemain semua dipertaruhkan di sini.
Kini, segalanya ada di tangan para pemain. Moldova mungkin bukan nama besar, tapi tekanan bisa mengubah segalanya. Italia harus bermain dengan kepala dingin dan hati panas—karena nasib mereka di kualifikasi bisa ditentukan di Reggio Emilia.