
Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa: Thomas Tuchel (tengah) di laga Inggris vs Latvia pada matchday 2 Grup K (c) AP Photo/Kin Cheung
Bola.net – Mantan manajer Premier League, Harry Redknapp, tersandung kontroversi setelah diduga melakukan gestur salut N*zi saat berbicara tentang pelatih Timnas Inggris, Thomas Tuchel.
Insiden ini terjadi dalam sebuah acara amal di London, di mana Redknapp melontarkan lelucon bahwa Tuchel adalah “mata-mata Jerman.”
Tuchel, yang ditunjuk sebagai pelatih Inggris pada Januari lalu, telah membawa The Three Lions meraih kemenangan atas Albania dan Latvia di kualifikasi Piala Dunia.
Namun, Redknapp, yang pernah menangani Portsmouth, Tottenham, dan West Ham, secara bercanda menyebut pelatih asal Jerman itu sebagai agen yang dikirim untuk menghancurkan Timnas Inggris.
“Jujur saja, saya pikir dia mata-mata Jerman. Saya serius,” kata Redknapp dalam sebuah video yang diperoleh The Guardian. “Dia dikirim untuk kita. Saya bilang, dia seperti Lord Haw Haw saat perang—’Kami telah menangkap prajurit terbaikmu’ dan sebagainya.”
Kritik atas Gestur Kontroversial
William Joyce, yang dikenal sebagai Lord Haw-Haw, adalah tokoh yang menyiarkan propaganda N*zi ke Inggris selama Perang Dunia II.
Dalam pidatonya, Redknapp tampaknya membandingkan Tuchel dengan Joyce dan bahkan meniru gestur salut N*zi di depan audiens yang tertawa.
Pernyataannya memicu reaksi beragam di media sosial, dengan banyak yang mengecam tindakan mantan pelatih berusia 78 tahun itu. Sampai artikel ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi lanjutan dari Redknapp.
Di sisi lain, komedian asal Jerman, Henning Wehn, membela Redknapp, dengan mengatakan, “Apa ini bukan berita yang berlebihan? Santai saja! Kalau kita tidak bisa bercanda sedikit, apa gunanya sepak bola? Atau hidup?”
Tuchel dan Tantangan sebagai Pelatih Asing Inggris
Thomas Tuchel menjadi pelatih asing ketiga dalam sejarah Timnas Inggris setelah Sven-Goran Eriksson dari Swedia dan Fabio Capello dari Italia.
Saat ditanya soal kewarganegaraannya pada Oktober lalu, Tuchel menanggapinya dengan santai, “Maaf, saya punya paspor Jerman.”
Pelatih yang pernah membawa Chelsea juara Liga Champions 2020/2021 itu menyadari tantangan yang ia hadapi sebagai pelatih asing di Inggris.
Dalam pernyataannya awal bulan ini, ia mengatakan bahwa dirinya perlu membuktikan diri sebelum merasa pantas menyanyikan lagu kebangsaan Inggris.